Mengukur Pengembalian diharapkan dari Suatu
portofolio
1.
Mengukur pengembalian portofolio periode tunggal
Pengembalian
actual dati suatu portofolio aktiva sepanjang periode tertentu secara langsung
dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Rp
= w1R1 + w2R2 + ... + WGRG
Secara Ringkas
G
Rp
= S wg Rg
g=1
Keterangan :
Rp = tingkat pengembalian portofolio selama
periode berjalan
Rg = tingkat pengembalian aktiva g selama periode
berjalan
wg = berat aktiva g pada portofolio – bagian dari
nilai pasar keseluruhan
G = jumlah
aktiva pada portofolio
Contoh kasus
Aktiva Nilai
pasar Tingkat pengembalian
1 $
6 juta 12
%
2 $
8 juta 10
%
3 $
11 juta 5 %
Total $
25 Juta
R1 = 12 % w1
= 6 / 25 = 0,24 = 24 %
R2 = 10 % w2
= 8 / 25 = 0,32 = 32 %
R3 = 5 % w3
= 11/25 = 0,44 = 44 %
Rp = 0,24 (0.12) + 0,32 (0.10) + 0,44 (0.5)
Rp = 0,0828
= 8,28 %
2. Pengembalian
diharapkan dari portofolio aktiva beresiko
Nilai yang diberikan kepada
pengembalian yang diharapkan dari setiap aktiva merupakan persentase dari nilai
pasar aktiva terhadap nilai
E(Rp)
= w1E(R1) + w2E(R2) + ... + wGE(RG)
Keterangan :
E( ) =
harapan
E(Rp) = pengembalian exante – pengembalian
diharapkan dari portofolio
sepanjang periode waktu tertentu
Pengembalian yang diharapkan dari aktiva beresiko
dihitung sebagai berikut :
- Harus
diketahi distribusi probabilitas bagi tingkat pengembalian yang mungkin
dapat dihasilkan. Distribusi probabilitas merupakan fungsi yang
menghubungan peluang terjadinya suatu peristiwa dengan penghasilan yang
mungkin dihasilkan bagi variabel acak
- Setelah
distribusi probabilitas diketahui kemudian dicari nilai yang diharapkan
bagi variabel acak yang merupakan rata – rata tertimbang penghasilan yang
mungkin, dimana bobot timbangannya merupakan probabilitas yang berhubungan
dengan penghasilan yang mungkin.
- Nilai yang
diharapkan dari pengembalian aktiva, seterusnya digunakan istilah
pengembalian yang diharapkan dengan rumus :
Ø Pengembalian yang diharapkan
E
(Ri) = p1r1 + p2r2 + ... + pNrN
Keterangan :
rn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi
aktiva i
pn = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n
bagi aktiva i
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat
pengembalian
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas tingkat pengembalian bagi
saham XZY
N Tingkat
pengembalian Probabilitas kejadian
1 15
% 0.50
2 10
% 0.30
3 5 % 0.13
4 0 % 0.05
5 -
5 % 0.20
Total 1.00
E(RXYZ) =
0.50(15%) + 0.30(10%) + 0.13(5%) + 0.05 (0%) +
0.20 (-5%)
= 11 %
11% = nilai atau rata-rata hitung (mean) yang
diharapkan dari distribusi probabilitas bagi tingkat pengembalian saham XYZ
IV. Mengukur Resiko Portofolio
·
Resiko
merupakan kerugian yang dihadapi
·
Menurut
Prof. Harry Markowitz : Resiko sebagai varians pengembalian diharapkan aktiva
1. Varians Sebagai Alat Ukur Resiko
·
Varians
dari variabel acak adalah ukuran penyimpangan dari penghasilan ayng mungkin di
sekitar nilai yang diharapkan
·
Pengembalian
aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan yang mungkin bagi
tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang diharapkan
Persamaan
var
(Ri) = p1[r1-E(Ri)]2 + p2[r2-E(Ri)]2 + ...
+ pN[rN-E(Ri)]2
atau N
var
(Ri) = S
pn[rm-E(Ri)]2
n=1
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas pengembalian saham XYZ,
maka varians :
var
(Rxyz) = 0.50(15% - 11%)2 + 0.30(10% -
11%)2 +
0.13(5% - 11%)2 + 0.05(0% - 11%)2
+
0.02(-5% - 11 %)2
= 24 %
Varians dikaitkan dengan distribusi pengembalian
mengukur kekencangan dimana distribusi dikelompokan disekitar mean atau
pengembalian yang diharapkan
·
Menurut
Harry Markowitz : Kekencangan atau varians ini sama dengan ketidakpastian atau
resiko suatu investasi
·
Jika
aktiva tidak memiliki resiko, maka penyimpangan pengembalian diharapkan dari
aktiva tersebut adalah 0 (nol
Deviasi
Standar
·
Varians
dinyatakan dalam unit kuadrat, varians diubah menjadi deviasi standar atau akar
kuadrat dari varians
SD(Ri) = √
var (Ri)
Maka deviasi standar saham XYZ
SD(RXYZ) = √ 24
% = 4,9 %
Kritikan
Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur
·
Varians
mengukur penyimpangan pengembalian aktiva di sekitar nilai yang diharapkan,
maka varians mempertimbangkan juga pengembalian di atas atau di bawah nilai
pengembalian yang diharapkan
·
Varians
hanya merupakan satu ukuran tentang bagaimana pengembalian bervariasi di
sekitar pengembalian yang diharapkan.
Pandangan
Harry Markowitz
·
Menyadari
keterbatasan dan menyarankan pengukuran resiko sisi bawah (downside risk) –
resiko memperoleh pengembalian di bawah pengembalian diharapkan – disebut
dengan semi varians
·
Varians
dapat dibenarkan berdasarkan bukti empiris yang menyatakan distribusi
pengembalian saham di masa lalu bersifat simetris. Pengembalian yang diharapkan
dan varians merupakan dua parameter yang dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan
2. Mengukur Resiko Portofolio dari
Portofolio Dua Aktiva
Formula
var(Rp)
= wi2 var(Ri) + wi2 var (Rj) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
Dimana
cov(Ri,Rj)
= kovarians antara pengembalian bagi aktiva i
dan aktiva j
Kovarian
·
Tingkat
dimana pengembalian kedua aktiva berbeda atau berubah secara bersamaan
·
Kovarian
positif (+) : pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak atau berubah pada
arah yang sama
·
Kovarian
negatif (-) : Pengembalian bergerak pada arah yang berlawanan
Formula Kovarian aktiva i dan j
Cov(Ri,Rj) = p1[ri1 - E(Ri)][ri1 – E(Ri)] + p2[ri2
– E(Ri)][ri2 – E(Ri)]
+ ... + p1[riN - E(Ri)][riN – E(Ri)]
Dimana :
rin = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi
aktiva i
rjn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi
aktiva j
Pn= kemungkinan memperoleh tingkat pengembalian n
bagi aktiva i dan j
N = jumlah hasil yang mungkin bagi tingkat
pengembalian
Contoh Kasus
N Tingkat Tingkat
pengembalian pengembalian Probabilitas saham A Saham
B kejadian
1 15 % 8
% 0.50
2 10 %
11 % 0.30
3 5 % 6 % 0.13
4 0 % 0 % 0.05
5 - 5 % - 4 % 0.20
Total 1.00
Pengembalian diharapkan 11 % 8 %
Varians 24 % 9 %
Standar deviasi 4,9 % 3 %
Kovarian antara sahan A dan saham B
cov (RA,RB)
= 0.50 (15%-11%) (8%-8%) + 0.30 (10%-11%) (11%-8%) + 0.13 (5%-11%)
(6%-8%) + 0.05 (0%-11%) (0%-8%) + 0.02 (-5%-11%) (-4%-8%)
= 8,9 %
Kovarian dapat dianggap korelasi antara
pengembalian yang diharapkan dari kedua aktiva
Hubungan Antara Kovarian dan Korelasi
cov (Ri,Rj)
Cor (Ri,Rj) =
SD(Ri) SD(Rj)
Koefisien korelasi
+ 1 : adanya pergerakan arah yang sama dengan
sempurna
- 1 :
adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan
sempurna
Contoh Kasus
·
Hubungan
antara kovarian dan korelasi saham A dan saham B :
8,9
Cor (RA, RB) =
(4,9) (4,3)
= 0,60
Mengukur Resiko Portofolio Lebih dari Dua
Aktiva
·
Formula
tiga aktiva i, j dan k
var(Rp)
= wi2 var(Ri) + wk2 var (Rk) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
+
2wi wk cov(Ri,Rk) + 2wj wk cov(Rj,Rk)
·
Varians
dari pengembalian diharapkan suatu portofolio adalah jumlah tertimbang aktiva
tunggal dalam portofolio ditambah jumlah tertimbang tingkat dimana aktiva
mengalami perubahan bersamam-sama
V. Menggunakan Data Historis Untuk Memperkirakan Input
·
Manajer
portofolio akan memodifikasi nilai input jika analisis yang mereka lakukan
menunjukan bahwa kinerja saham tertentu di masa depan berbeda dengan kinerja di
masa lalu
·
Pengembalian
historis = (harga awal periode – harga akhir periode + deviden kas ) / harga
awal periode
·
Harga
awal periode $
46.000
·
Harga
akhir periode $
53.875
·
Deviden
kas dibayar $ 0.25
Pengembalian historis
= (53.875 – 46.000 + 0.25) / 46.000
= 0,17663
=17,663 %
VI. Diversifikasi Portofolio
Diartikan
sebagai pembentukan portofolio sedemikian sehingga dapat mengurangi resiko
tanpa pengorbanan pengembalian yang dihasilkan. Beberapa investor ingin
melakukan diversifikasi portofolio dengan menginvestasikan seluruh kelompok
aktiva yang ada seperti saham, obligasi dan yang lannya. Yang dimaksud dengan
diversifikasi portofolio disini yaitu seluruh dana yang ada sebaiknya tidak
diinvestasikan dalam bentuk saham satu perusahaan saja, tetapi haru terdiri
dari saham banyak perusahaan yang berbeda.
1.
Diversifikasi Naif
Strategi
diversifikasi naïf tercapai bila investor melakukan investasi saham berbeda
atau kelompok aktiva berbeda dan berharap bahwa varian dari pengembalian
diharapkan atas portofolio dapat diperkecil.
2. Diversifikasi
Markowits
Strategi
diversifikasi markowits berhubungan dengan tingkat kovarians antara
pengembalian aktiva dalam portofolio. Kontribusi dari jenis diversifikasi jenis
ini adalah formulasi resiko aktiva dalam hal portofolio aktiva, bukan resiko
aktiva sendiri – sendiri. Diversifikasi Markowits berusaha menggabungkan aktiva
– aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif
kurang dari sempurna dengan tujuan mengurangi resiko portofolio tanpa
mengurangi pengembalian. Diversifikasi Markowits berbeda dengan diversifikasi
naïf dan lebih efektif karena berusaha mempertahankan pengembalian yang ada dan
mengurangi resiko dengan analisis kovarian antara pengembalian aktiva.
3.
Resiko Portofolio dan Korelasi
Dalam portofolio
diasumsikan dua aktiva yaitu saham C dan saham D dengan pengembalian yang
diharapkan dengan deviasi standar sebagai berikut :
E (R) SD (R)
Saham C 10% 30%
Saham D 25% 60%
Jika timbangan
yang sama sebesar 50% diberikan kepada saham C dan Saham D maka pengembalian
yang diharapkan dapat dihitung sebgai berikut :
E (Rp)
= 0.50 (10%) + 0.50 (25%) = 17.5%
Varians
pengembalian atas portofolio kedua saham tersebut dengan persamaan adalah :
Var (Rp) = wc2var (Rc) + wd2
var (Rd) + 2 wc. wd cov (Rc.Rd)
= 0,5 2 (30%)2 +
0.52 (60%)2 + 2 (0.5) (0.5) cov (Rc.Rd)

SD (Rc) SD
(Rd)
Sehingga,
Cov (Rc,Rd) = SD (Rc) SD (Rd). Cor (Rc,Rd)
Cov (Rc,Rd) = (30%) (60%) . Cor (Rc,Rd)
Masukan kedalam persamaan pertama maka akan
diperoleh varian sebagai berikut :
Var (Rp) = 0,5 2 (30%)2 + 0.52 (60%)2
+ 2 (0.5) (0.5) (30%) (60%) .cov (Rc.Rd)

= √ 0.1125 + (0.09) cor (Rc,Rd)
4. Pengaruh
Korelasi Pengembalian Aktiva Resiko Portofolio
Contoh Kasus
Cor (Rc,Rd) E (Rp) SD (Rp)
+1 17.5% 45%
0
17,5%
35%
-1 17.5% 15%
Seiring dengan
korelai pengembalian yang diharapkan saham C dan D ari +1 menjadi 0 dan -1,
deviasi standar pengembalian yang diharapkan juga menurun drai 45% menjadi 35%
kemudian menjadi 15%. Namun pengembalian yang diharapkan portofolio yang
diharapkan tidak berkurang yaitu 17,5%
Fenomena ini
terkadang disebut dengan kejaiban diversifikasi. Prinsip diversifikasi
Markowits menyatakan seiring dengan menurunnya korelasi pengembalian aktiva
dalam portofolio demikian pula dengan varian pengembalian portofolio,.
Keajaiban ini disebabkan oleh tingkat korelasi yang diharapkan dari aktiva.