- Cinta = rasa sangat suka ( kepada ) atau rasa sayang ( kepada.
- Kasih = perasaan sayang atau cinta ( kepada ) atau menaruh belas kasihan.
- Cinta dan Kasih mempunyai arti yg hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta
Perwujudan Cinta Kasih
- Dapat diungkapkan ketika seorang ibu sedang menyusui anaknya atau belaian kasih sayang orang tua kepada anaknya atupun dalam wujud kata-kata dan mimik yang menyenangkan.
- Perwujudan tertinggi biasanya diujudkan dalam bentuk tulisan yg merupakan tingkat pengungkapan rasa yg tertinggi
Fase Cinta Kasih Manusia Meliputi :
- Fase anak-anak, pada fase ini mereka baru menerima cinta kasih dari saudara2nya dan cinta kasih yg lebih diperoleh dari kedua orang tuanya
- Fase dewasa, perasaan cinta kasih mulai ditanamkan dalam dirinya sehingga dalam fase ini merupakan fase pembentukan pribadi untuk menanamkan cinta kasih.
- Fase orang tua, pada fase ini para orang tua lebih banyak memberikan cinta kasih kepaa anak2nya
pemberian cinta kasih yg sempurna, jika ada dua pihak yang saling memberi dan saling menerima
Cinta adalah sesuatu yg indah dan bukan nafsu, hal ini sangat penting khususnya pada fase remaja yg tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak, biasa sulit membedakan antara cinta dan nafsu karena keduanya memang sangat berdekatan
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan “ wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab “.
- Pengertian hubungan seks normal = bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek bagi kedua belah pihak baik psikis maupun rohani dan tidak bersifat paksaan
- Pengertian hubungan seks bertanggung jawab = kedua belah pihak menyadari akan konsekwensinya dan berani bertanggung jawab,misalnya mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil kolaborasi dari relasi seksual yang telah dilakukan.
Relasi seks yang abnormal dan perversi ( buruk dan jahat ) adalah relasi seks yg tidak bertanggung jawab yg didorong oleh pikiran yg abnormal Yang bertentangan dengan :
- Norma-norma sosial
- Norma hukum
- Norma agama
Abnormalitas dalam pemuasan seks menurut Dra.Kartini Kartono dibagi dalam 3 golongan :
1. Dorongan seksual yang abnormal, meliputi :
- Pelacuran ( dilakukan oleh kaum wanita karena dorongan ekonomi, kekecewaan, balas dendam ), sedangkan yg dilakukan oleh kaum pria biasanya hanya melayani wanita kesepian untuk mendapat sejumlah uang dan hanya untuk kesenangan.
- Perzinahan dilakukan oleh laki-laki maupun wanita yang sudah menikah yg bukan pasangannya, pemuda dan pemudi yg dilakukan secara suka sama suka karena dorongan seks semata.
- Perkosaan merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasan atau paksaan
- Bujukan merupakan bujukan atau rayuan untuk mengajak patnernya melakukan hubungan seksual , misalnya pasien dukun cabul
2. Patner seks yang abnormal, meliputi :
- Homoseksualitas & lesbian
- Zoofilia ( mencintai binatang secara berlebihan ) bahkan kadang2 seringkali melakukan hubungan seksual dengan binatang
- Pedofilia = melakukan hubungan seksual dengan anak kecil sehingga akan merusak masa depan si anak dan menimbulkan trauma yang berkepanjangan.
- Geronto seksualitas = hubungan seksual yang dilakukan oleh seorang laki2 kepada wanita yang jauh lebih tua usianya.
3. Pemuasan dorongan seksual
- Voyeurism atau Peeping Tom ( mengintai ) seseorang yang mendapatkan kepuasan dengan cara mengintai atau mengintip orang telanjang. Hal ini terjadi ketika pada masa kecil pernah melihat orang tua melakukan hubungan intim.
- Transvetisme ( trans = melampaui, vestis = pakaian ), gejala patologis yg memakai pakaian dari lawan jenisnya. Anak laki2 sering diberi pakaian perempuan oleh ibunya karena menginginkan mempunyai anak perempuan, shg mengakibatkan anak laki2 secara psikis membentuk dirinya sebagai perempuan, ataupun dapat terjadi sebaliknya pada wanita sehingga sering dikenal sebagai wanita tomboy.
- Transseksualisme = seseorang yg merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan fisiknya ( bencong )
Kasih Sayang = ungkapan rasa cinta dan kasih seseorang, yang meliputi :
- Cinta persaudaran atau cinta terhadap sesama manusia.
- Cinta keibuan ( cinta seorang ibu kepada buah hatinya )
- Cinta erotis ( cinta ini berupa hubungan seksual dengan pasangannya didasarkan atas perasaan dan cinta yg tulus )
- Cinta diri sendiri ( sisi positif = kemampuan untuk mengurus dan memenuhi kebutuhannya sendiri baik jasmani maupun rohani ) ( sisi negatif = seorang istri yg tidak mau hamil karena tidak ingin tubuhnya yang cantik jadi rusak) atau ( seorang wanita / pria yg tidak mau menikah karena beranggapan akan mengganggu kebebasannya ))
- Cinta kepada Sang Pencipta ( bersifat religius )
Perbedaan Cinta dan Nafsu
- Cinta bersifat manusiawi,pada manusia cinta sesungguhnya dapat timbul dan berkembang, sedangkan pada binatang terbatas naluri untuk melindungi.
- Cinta bersifat rohaniah,luapan cinta seseorang memberikan semangat dalam hidupnya dan bagi yg menerimanya dirasakan sebagai kebahagiaan. Sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah yg cenderung untuk memuaskan dorongan seks, setelah terpenuhi untuk beberapa lama yg bersangkutan akan merasa puas sampai datang dorongan nafsu yg berikutnya.
- Cinta rohaniah dilakukan secara halus sedangkan dorongan nafsu mudah dilakukan sebagai paksaan yg dalam praktiknya biasanya dalam wujud pemerkosaan.
Penggambaran tentang cinta “ Anton memang mencinta sri dan sebaliknya. Mereka telah mengikat rasa cinta sejak duduk dibangku SMP, dalam hati mereka bersumpah akan hidup semati. Sri bersifat lebih dewasa dan orang tuanya mau menjodohkan dengan pemuda lain yg dinilainya lebih sesuai. Sebagai anak yg patuh Sri menerimanya, sehingga Anton menderita karena cinta kasih yg telah lama dibina tidak sempai seperti apa yg diharapkan. Demi besarnya cintanya kepada Sri, maka Anton tidak kawin-kawin karena ia seperti patah hati. Selang beberapa tahun, suami Sri meninggal. Setelah mengetahui hal tersebut, Anton segera menuju orang tua Sri untuk melamar. Orang tua Sri yg mengetahui betapa besar cinta Anton kepada anaknya dan segera mengabulkannya “ Walupun tidak mendapat gadisnya, jandanya pun jadi karena cintaku bukan soal seks semata-mata,” demikian pendirian Anton “.
Penggambaran tentang nafsu : Hilman dan Susi, keduanya belum terlalu lama pacaran dan dalam tingkatannya, cinta mereka hanyalah “ cinta monyet “. Pada suatu hari Hilman mengetahui bahwa Susi jg berpacaran dgn pria lain yg membuat Hilman naik darah. “Daripada gadisku diambil orang lain, lebih baik aku yg merenggut kegadisannya, aku tidak rela ia jatuh ke tangan orang lain,” demikian tekad Hilman. Dengan perencanaan yg disadari, pada suatu waktu, Hilman memperkosa Susi dan setelah itu ia berusaha membunuhnya. Namun Susi tidak sampai mati karea tertolong oleh orang lain, badanya penuh luka terutama muka dan dadanya. Waktu Hilman diadili, ia tidak menunjukkan rasa penyesalannya, sebaliknya ia merasa puas dapat berbuat demikian terhadap “ kekasihnya “.
Cinta Ideal Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, meliputi :
- Keterikatan (cinta “setia”) = adanya perasaan utk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, kalau janji dengan dia hrs ditepati atau ada uang sedikit beli oleh2 hanya untuk dia.
- Keintiman ( cinta “saudara”) = adanya kebiasaan2 dan tingkah laku yg menunjukkan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi shg panggilan2 formal spt bpk,ibu dan saudara digantikan dengan hanya menyebut nama atau sebutan seperti sayang. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risih dan tidak saling menyimpan rahasia.
- Kemesraan (cinta “rayuan”) = rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tdk bertemu. Adanya ucapan2 yg mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul dsb