Untuk mendapatkan dividen/bunga, pemodal harus
memilih reksadana yang memiliki sasaran pendapatan. Setiap prospectus reksadana
akan mencantumkan sasaran saat penawaran. Adapun sasaran reksadana diantaranya
: pendapatan , pertumbuhan dana, pendapatan, dan keseimbangan.
Kegiatan utama manajer investasi adalah
melakukan investasi portofolio sehingga setiap saat akan mengambil keputusan
alat investasi mana yang harus dibeli atau dijual. Juga memutuhkan memilih
saham yang memberi dividen atau obligasi yang membayar bunga. Jadi reksadana
selalu punya kesempatan mendapatkan dividen atau bunga . Hanya saja manajer
investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen atau bunga
yang diperolehnya kepada pemodal. Kalau prospektusnya menerangkan bahwa
dividen/bunga akan didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan
mendapatkan dividen / bunga .
Capital gain akan diberikan oleh reksadana yang
memiliki sasaran pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham
atau diskon obligasi yang menjadi portofolio reksadana. Tentu saja manajer
investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya
pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer investasi mendistribusikan capital
gain itu kepada pemodal.
Pendapatan dari capital gain tergantung dari
kebijaksanaan manajer investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya
menerangkan akan mendistribusikan capital gain, maka dalam waktu tertentu
pemegang reksadana akan mendapat distribusi capital gain ini. Namun ada juga
reksa dana yang tidak mendistribusikan capital gain ini, tapi ditambahkan pada
NAB.
NAB adalah adalah perbandingan antara total
nilai investasi yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksadana
yang diterbitkan. Contoh pada awal tahun 1999, Manager investasi X menerbitkan
445.000 lembar reksadana dengan harga Rp. 1000. Harga ini dapat dianggap NAB
awal. Pada akhir tahun 1999, nilai investasi meningkat menjadi Rp.
600.000.000,- akibat kenaikan harga saham yang menjadi portofolio. Manager
investasi X, dan juga pembayaran dividen dan bunga obligasi. NAB baru adalah
Rp. 600 juta : 445.000 = Rp. 1.348,-. Berarti mengalami kenaikan 34.8%.
Untuk mendapatkan kenaikan NAB ini tergantung
jenis reksadana yang dibeli. Reksadana terbuka akan dibeli kembali dengan harga
NAB baru. Reksadana tertutup tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Jadi
setelah terjadi transaksi di pasar perdana selanjutnya reksadana akan
diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan
dari permintaan dan penawaran. Harga in yang merupakan NAB baru.