Ini ada sedikit tips dari penulis mengenai cara memilih mesin kendaraan bermotor sebagai refrensi pilihan terbaik dari keinginan agan-agan sekalian. disini kita menggunakan contoh dari produk yang sering agan lihat di jalan atau pernah melihat iklan dimedia tertentu.

1. Yamaha YZF-R15


2. Honda All New CBR 150R


Sudah pernah lihat kan? nah sekarang kita masuk melihat kondisi mesin yang di tawarkan oleh pabrikan motor asal jepang ini. bisa dilihat dibawah:


Tujuan apa yang Anda inginkan. kencang dan nyaman bukan. bahkan kalo bisa murah, tapi tidak semua harga sesuai keinginan dan kondisi wilayah tempat Anda tinggal bukan. Saya menentukan sesuai kondisi masing-masing wilayah berdasarkan ukuran Piston. 

1. Perbukitan
Menurut anda diantara motor pilihan di atas mana yang akan dipilih? kalau menurut saya sebagai penulis dengan melihat kondisi medan tentu saya akan memilih membawa CBR 150. Bukan berarti R15 itu jelek ya. ada penjelasannya nih. Kita bisa lihat gambar sebelumnya, yaitu: Diameter piston / seher lebih besar punya CBR 63,5 mm dengan tujuannya piston besar adalah untuk kemampuan mesin berakselarasi tinggi yang otomatis pula akan membuat Daya Maksimum motor CBR 150 sebesar 17,1 PS dan membutuhkan bensin lebih banyak karena memiliki perbandingan kompresi mesin yang mencapai angka 11:1 agar mendapatkan percepatan yang lebih nyaman dalam langkah pendek.

2. Daratan datar
Kalau saya sebagai penulis melihat kondisi medan datar maka yang tersirat dipikiran pertama kali lebih memilih R15.Bukan berarti CBR itu jelek juga ya. Ada penjelasannya berbeda dengan CBR nih. Kita bisa lihat gambar sebelumnya lagi, yaitu: Langkah piston / seher lebih besar punya R15 yang berukuran 58,7 mm dengan tujuan piston lebih kecil adalah untuk kemampuan mesin bemanuver tinggi pada kecepatan yang otomatis membuat Torsi maksimum motot R15 sebesar 13,10 mm dan membutuhkan bensin lebih irit karena memiliki kompresi mesin hanya 10,4:1 agar mendapatkan kecepatan yang lebih nyaman dalam langkah panjang.


Sudah mulai mengerti maksudnya perbedaan mesin CBR dengan R15 diatas. sekarang kita masuk ke tahap berikutnya yaitu. Over Head Camsaft:

Dari pemikiran Anda apakah Double vs Single camsaft terbaik. Tentu semua orang akan bilang DOHC yang paling responsif. Mau tau kenapa? Wong jelas lah lebih responsif. Karena untuk bertahan di putaran berakselerasi penuh butuh tingkat kerapatan rasio. Andai menggunakan SOHC biasanya hanya untuk settingan standar, meski di paksakan untuk bermanuver penuh biasa sulit merespon katup klep secara rasio rapat dengan sempurna. Untuk itu disarankan menggunakan yang bermesin tipe DOHC. Tapi tunggu dulu jangan lantas bersenang hati lantaran bagus DOHC. Lihat Dahulu kalau terjadi kerusakan Camsaft akan lebih mahal. Loh kok bisa? Karena harus membeli 2 buah Camsaft sekaligus. Kan bisa beli satu saja? Itu bisa dilakukan, hanya saja untuk performance akan berkurang karena camsaft sudah aus. Berdasarkan cerita tadi sudah di pastikan biaya perbaikan akan lebih mahal DOHC

Sudah mulai mengerti? Sekarang lanjut ke tahap berikutnya: knalpot racing mesin standar.

Menurut anda knalpot apa yang paling pas untuk 2 saingan CBR vs R15. Kita langsung kepoinnya saja. Jika saya menggunakan CBR bermesin kategori akselerasi dengan langkah piston pendek, kecenderungan yang akan saya pasang sebagai knalpot racing adalah tipe panjang dengan diameter pembuangan minimal seukuran besar klep buang. Alasannya karena Daya hisap oksigen untuk campuran bahan bakar lebih sedikit dengan hasil daya ledak gas buang tidak terlalu besar tetapi lebih sering keluar.
Berbeda dengan R15 yang memiliki mesin bermanuver tinggi pada kecepatan. Bisa dilihat pada ukuran langkah piston yang panjang. Saya akan lebih memilih knalpot racing tipe pendek dengan diameter pembuangan minimal 2x lebih besar dari klep buang. Alasan yang logis dikarenakan daya hisap oksigen untuk pembakaran lebih banyak sehingga ledakan pembakaran akan lebih besar dengan intensitas buang lebih lambat dari CBR. 

Tahap terakhir... menurut Anda. Diantara CBR dan R15 mana yang paling mudah di upgrade. Jawaban saya sendiri sebagai penulis ialah R15. Kenapa bisa? Hanya cukup bore up cylinder Anda akan bisa mendapatkan volume kubik mesin lebih besar. 
Contoh logika sederhana. P X L = 9 x 7 hasilnya 63. Jika lebar piston R15 kita besarkan maka P X L = 9 x 9 hasilya 81. Sebaliknya P X L = 5 x 9 hasilnya 45. Jika kita besarkan piston CBR P X L = 5 x 11 hasilnya 55.